Selasa, 09 Juni 2009

Tafsir Surat ‘Abasa Ayat Ke : 12

. Selasa, 09 Juni 2009

* فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُ *

12. Maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

{فمن شاء ذكره} maknanya bagi yang menginginkannya pelajar ( dari ayat-ayat al qur'an ) itu tentu ia akan mempelajari ajaran dan syari'at yang allah turunkan tersebut dan tentu akan mendapatkannya, sedang bagi yang tidak menginginkan tentu ia tidak akan mendapatkannya sebagaimana firman allah :

{وقل الحق من ربكم فمن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر} [الكهف: 29]

Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". ( QS al kahfi : 29 )

Secara takdir kauni allah telah memberikan hak pilih kepada manusia untuk beriman atau kafir adapun secara syar'ii allah tidak meridhoi kekafiran bagi hambaNYA , dan tidak ada pilihan bagi manusia secara syar'ii antara beriman atau kafir , bahkan diperintahkan oleh allah bagi hambaNYA untuk beriman dan wajib baginya untuk beriman, akan tetapi secara takdir kauni manusia diberi pilihan, bukan seperti angapan sebagian orang yang menyangka bahwasanya manusia itu " terpaksa" dalam menjalani kehendak takdirnya dalam setiap aktifitasnya, ini merupakan perkataan dan keyakinan bid'ah yang dibuat-buat oleh kaum jabariyyah dari kalangan jahmiyyah dan lain-lainya ( lihat perincian masalah ini dalam kitab majmu' fatawa dn risalah-risakah yang ditulis oleh guru as syeikh ibnu usaimien 2/90 fatwa nomer : 195 ). Maka pada hakekatnya manusia itu diberi kebebasan memilih, oleh karena itu jika dia melakukan suatu perbuatan bukan atas pilihannya sendiri seperti dipaksa, atau tidur atau lupa dan semisalnya maka tidak dikenai hukum syar'ii dalam masalah hubungan dia dengan Allah SWT ( ibadah )

adapun firmanNYA {فمن شاء ذكره} Maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, yaitu memperhatikan wahyu yang diturunkan Allah lalu dia mempelajarinya dan mengambil hikmah dan ibrah darinya. Dan barang siapa yang tidak menghendaki tentu ia tidak memperhatikannya, orang yang di tunjuki kebenaran adalah orang yang mendapat taufiq dari allah SWT.


Dari tafsir juz’Amma by As Sheikh Muhammad Sholeh al Usaimin

Nb.
Ada tiga penggolongan takdir,:
1.takdir Ghoibi, adalah apa-apa yang Allah kehendaki (iradah) terhadap kita. Obyeknya
kita (pasif), jadi takdir ini given, seperti bakat yang sudah kita miliki sejak lahir.
2.takdir syar’i, adalah apa-apa yang Allah kehendaki dari kita. Subjeknya kita (aktif)
3.takdir kauni, adalah ketentuan Allah pada alam semesta., hukum Allah untuk alam

0 komentar: